Karya Anak Nusantara: PT Semen Padang Ciptakan Shell Kiln 138 Ton Berhasil


PT

Semen Padang sekali lagi meraih pencapaian yang mengagumkan dengan menyelenggarakan Workshop Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS), yang berhasil membuat dua unit Shell Kiln besar untuk proyek peremajaan Shell Kiln di Pabrik Tonasa IV, dimiliki oleh PT Semen Tonasa.

Proyek bernilai Rp13,2 miliar ini merupakan pengiriman terbesar serta paling panjang dalam riwayat kerjasama dua perusahaan tersebut.

“Proses pembuatan kiln shell seluruhnya dilakukan tanpa bantuan luar oleh tim lokal kita di workshop internal perusahaan. Hal tersebut menunjukkan keahlian anak negeri dalam menciptakan hasil produksi berupa barang besi bertaraf luas serta rumit yang siap bersaing pada skala nasional,” ungkap Direktur Operasi PT Semen Padang, Pri Gustari Akbar, Jumat, 11 April 2025.

Sementara itu, Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati menggarisbawahi bahwa capaian tersebut tidak hanya merupakan sebuah proyek, melainkan juga menjadi lambang dari kemampuan bersaing serta nilai tambah yang senantiasa ditingkatkan oleh PT Semen Padang dalam bidang industri selain semen.

Sebagai anggota dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dikenal sebagai SIG, partisipasi Semen Padang dalam proyek ini semakin mengukuhkan kedudukan perusahaannya di sektor manufaktur berat.

Keyakinan dari PT Semen Tonasa memang tidak lepas dari kebiasaan lama, mengingat mereka sudah menjalani kolaborasi semacam itu sejak tahun 2009. Akan tetapi, dalam kesempatan kali ini, pengiriman tersebut dicatat sebagai salah satu dengan jumlah dan kapasitas paling besar yang pernah ada.

“Selain menjadi pemimpin dalam industri semen di Asia Tenggara, kami terus mengembangkan dampak positif pada beberapa sektor penting dengan cara yang inovatif dan tekun,” ungkapnya.

Workshop untuk Senior Manager BINS yang diikuti oleh Febi Rieldi, bersama dengan Senior Manager Marketing BINS Wiradana Djufri, menginformasikan bahwa kedua segmen dari Shell Kiln telah selesai dalam jangka waktu 65 hari dan sudah siap dikirim melalui Pelabuhan Teluk Bayur.

Febi menjelaskan, segmen pertama telah dikirim sebelum Lebaran dengan bobot 62 ton, diameter 5,5 meter, panjang 14,6 meter, dan ketebalan pelat 30 mm. Sementara segmen kedua, yang lebih tebal (35 mm) dan panjang 13,9 meter, akan dikirim akhir pekan ini.

Bobot keseluruhan kedua benda tersebut mencapai 138,5 ton dan akan dikirim dengan menggunakan truk khusus berbasis Multi Axle Truck (MAT) menuju Pelabuhan Teluk Bayur, dari sana akan dialihkan ke Pangkep, Sulawesi Selatan.

“Proyek ini adalah bagian penting dari strategi kita. Di samping pembuatan produk, tim BINS juga bertanggung jawab atas pelaksanaan ereksi secara langsung di tempat,” jelas Febi. “Kira-kira 30 pekerja berpengalaman sudah disiapkan dan tujuan selesai dalam pemasangan adalah dalam waktu 22 hari,” tambah Wiradana.

Workshop BINS sendiri berdiri sejak 1986 dan awalnya memproduksi alat transportasi industri seperti rubber belt conveyor, screw conveyor, dan pneumatic gravity conveyor.

Saat ini, BINS telah tumbuh menjadi pusat utama untuk proyek-proyek fabrikasi industri berat, mencakup both segmen pasar dalam negeri dan luar negeri.

Riwayat prestasi yang gemilang dari Workshop BINS meliputi pengadaan Shell Kiln untuk PT Semen Baturaja dan Semen Andalas pada tahun 1990-an, konstruksi cement mill di Bangladesh di awal 2000-an, serta proyek Shell Kiln untuk pabrik kertas Toba Pulp Lestari di Porsea pada tahun 2019.

Kesuksesan ini mengukuhkan PT Semen Padang tidak sekadar sebagai pembuat semen, tetapi juga menjadi kekuatan industri dalam negeri yang semakin berkembang, mandiri, serta membanggakan.

(rls)

Leave a Reply